Sinopsis Buku:
>> Ayat Ayat Cinta
"Penulis novel ini berhasil menggambarkan latar (setting) sosial-budaya Timur Tengah dengan sangat hidup tanpa harus memakai istilah-istilah Arab. Bahasanya yang mengalir, karakterisasi tokoh-tokohnya yang begitu kuat, dan gambaran latarnya yang begitu hidup, membuat kisah dalam novel ini terasa benar-benar terjadi. Ini contoh novel karya penulis muda yang sangat bagus!"
-- AHMADUN YOSI HERFANDA, Sastrawan dan Redaktur Budaya Republika
"Jarang ada buku seperti ini. Saya tidak yakin akan ada novel serupa dari penulis muda Indonesia lainnya saat ini bahkan mungkin hingga beberapa puluh tahun ke depan. Begitu menyentuh. Begitu dalam. Dan begitu dewasa!"
--MOHAMMAD FAUZIL ADHIM, Psikolog dan Penulis Buku-buku Best Seller
"Jika Naguib Mahfuz menulis Mesir dari pandangan orang Mesir, maka Mesir kali ini ditulis dalam pandangan orang Indonesia. Novel ini ditulis oleh orang Indonesia yang paham betul seluk-beluk negeri itu, hingga ke detail-detail yang paling kecil. Ia hidup, berbaur dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari lalu menyerap spirit dan pengetahuan darinya, dan dituangkan dengan sepenuh hati dalam bentuk novel kaya. Ditulis dengan bahasa yang lancar, dengan tokoh-tokoh yang 'hidup' dan berkelebatan dalam berbagai karakter. Membaca novel ini seperti membuka cermin cakrawala yang terbuka..."
-- JONI ARIADINATA, Cerpenis, Redaktur Jurnal Cerpen Indonesia
"Novel yang tidak klise dan tak terduga pada setiap babnya. Habiburrahman El Shirazy dengan sangat meyakinkan mengajak kita menyelusuri lekuk Mesir yang eksotis itu, tanpa lelah. Tak sampai di situ, Ayat Ayat Cinta mengajak kita untuk lebih jernih, lebih cerdas dalam memahami cakrawala keislaman, kehidupan dan juga cinta."
-- HELVY TIANA ROSA, Ketua Umum Forum Lingkar Pena
"Membaca Ayat Ayat Cinta ini membuat angan kita melayang-layang ke negeri seribu menara dan merasakan 'pelangi' akhlak yang menghiasi pesona-pesonanya. Sungguh sebuah cerita yang layak dibaca dan disosialisasikan pada para pemburu bacaan popular yang sudah tidak mengindahkan akhlak sebagai menuutamanya, agar dunia bacaan kita terhiasi karya-karya yang 'membangun'."
-- RATIH SANGARWATI, Artis dan Peragawati
"Membaca novel ini, nutrisi cinta seakan mengalir memenuhi jiwa. Dan pikiran kiat terpenuhi oleh berbagai pengetahuan dan wawasan. Inilah karya fiksi yang tidak 'mengelabui'. Bagus sekali."
-- ANNA R. NAWANING, Cerpenis dan Penulis Sastra Islami.
"Sangat romantis dan humanis! Novel ini saya rasakan begitu kuat dalam ajaran, perasaan, dan penokohannya. Luar biasa, hati saya gerimis selesai membacanya!"
-- HAMIZAR "BAZARVIO" RIDWAN, Sastrawan dan Wartawan Pontianak Post
>> Dalam Mihrab Cinta ( Novelet Pembangun Jiwa )
Siang itu Pesantren Al Furqon yang terletak di daerah Pagum Kediri, Jawa Timur geger. Pengurus Bagian Keamanan menyeret seorang santri yang diyakini mencuri. Santri itu mengaduh dan minta ampun.
"Ampun, tolong jangan pukul saya. Saya tidak mencuri" Santri yang mukanya sudah berdarah-darah itu mengiba.
"Ayo mengaku. Kalau tidak kupecahkan kepalamu !" Teriak seorang santri berkopiah hitam dengan wajah sangat geram.
"Sungguh, bukan saya pelakunya." Si Rambut Gondrong itu tetap tidak mau mengaku.Serta merta dua bogem melayang ke wajahnya." Nih rasain pencuri !" teriak Ketua Bagian Keamanan yang turut melayangkan pukulan. Si Rambut Gondrong mengaduh lalu pingsan.
Menjelang Ashar, Si Rambut Gondrong siuman. Ia dikunci di gudang pesantren yang dijaga beberapa santri. Kedua tangan dan kakinya terikat. Airmatanta meleleh.Ia meratapi nasibnya. Seluruh tubuhnya sakit.Ia merasa kematian telah berada di depan mata.
Di luar gudang para santri ramai berkumpul. Mereka meneriakkan kemarahan dan kegeraman.
"Maling jangan diberi ampun !"
"Hajar saja maling gondrong itu sampai mampus !"
"Wong maling kok ngaku-ngaku santri. Ini kurang ajar. Tak bisa diampuni !"
Ia menangis mendengar semua itu. Sepuluh menit kemudian pintu gudang terbuka. Ia sangat ketakutan. Tanpa ia sadari ia kencing di celana karena saking takutnya. Para santri yang didera kemarahan meluap hendak menerobos masuk. Tapi lurah Pondok menahan mereka dengan sekuat tenaga.Pak Kiai, pengasuh pesantren masuk dengan wajah dingin.
>> Di Atas Sajadah Cinta
Sebuah usaha yang genial untuk menghimpunkan kisah-kisah yang bermuatan nilai Alqur'an dan As-sunnah dalam bahasa fiksi, bahasa kehidupan sehari-hari, yang dengan itu orang tidak lagi merasa rumit belajar dan mengamalkan Islam. Demikianlah, Habiburrahman telah menghimpunnya untuk Anda dengan bahasa yang indah dan menyentuh hati.
Semoga kisah-kisah ini menggerakkan Anda menuju kebaikan selalu.
-- Izzatul Jannah, Penggiat Forum Lingkar Pena
>> Ketika Cinta Berbuah Surga
”...anakku sudah saatnya kau mencari teman sejati yang setia dalam suka dan duka. Teman baik, yang membantumu untuk menjadi orang baik. Teman sejati yang bisa kau ajak bercinta untuk surga.”
Said tersentak mendengar perkataan ayahnya.
”Apa maksud ayah degan teman yang bisa diajak bercinta untuk surga?”tanyanya dengan nada penasaran.
”dia adalah teman sejati yang benar – benar mau berteman denganmu bukan karena derajatmu, tetapi kemurnian cinta itu sendiri, yang tercipta dari keihlasan hati. Dia mencintaimu karena Allah. Dengan dasar itu, kau pun bisa mencintainya dengan penuh keikhlasan; karena Allah cinta kalian akan melahirkan kekuatan dahsyat yanga membawa manfaat
Buku ini mengisahkan tentang berbagai kisah menarik tentang sahabat Rasulullah SAW dulu. Karya dari penulis best seller Ayat-ayat Cinta ini membeberkan bahwa cerita-cerita tersebut diambil dari hadits dan ayat-ayat yang termaktub dalam Al-Quran
>> Ketika Cinta Bertasbih # 2
"Novel Ketika Cinta Bertasbih ini seolah menjadi setitik cahaya di tengah rasa pesimisme anak muda negeri ini untuk teguh memegang prinsip-prinsip Islami dalam kehidupan mereka. Dengan bahasa yang lembut dan memikat, penulis mengajak kita semua untuk banyak merenung, dan kembali melihat betapa indahnya hidup di bawah naungan Al-Qur'an."
>> Ketika Cinta Bertasbih #1
HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY adalah sarjana Al Azhar University Cairo. Founder dan Pengasuh Utama Pesantren Karya dan Wirausaha BASMALA INDONESIA, yang berkedudukan di Semarang, Jawa Tengah. Ia dikenal secara nasional sebagai dai, novelis,dan penyair.
Beberapa penghargaan bergengsi berhasil diraih nya, antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005, dan IBF Award 2006. Tak jarang ia diundang untuk berbicara di forum-forum nasional maupun internasional, baik dalam kapasitasnya sebagai dai, novelis, maupun penyair. Seperti di Cairo, Kuala lumpur, Hongkong, dan lain-lain.
Karya-karyanya selalu dinanti khalayak karena dinilai membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi. Di antara karya-karya yang telah beredar dipasar adalah Ayat Ayat Cinta(novel fenomenal yang akan dilayarlebarkan, 2004), Pudarnya Pesona Cleopatra (novelet, 2004), Di Atas Sajadah Cinta(kumpulan kisah teladan yang telah disinetronkan di Trans TV, 2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (kumpulan kisah teladan, 2005), Dalam Mihrab Cinta (novelet,2007).
Karyanya yang siap dirampungkan: Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening dan Bulan Madu di Yarusalem.
"Selain mengajak untuk menyucikan jiwa, dwilogi Ketika Cinta Bertasbih ini menyadarkan apa makna prestasi yang sesungguhnya. Novel yang dasyat dan benar-benar berbeda!" - ISHAK IBRAHIM HASAN,M.A., Sasteawan dan Anggota DPRD Kaltim.
'Dwilogi Ketika cinta bertasbih ini tidak sekedar novel romantis,ini juga novel fikih yang ditulis dalam alur cerita yang tak mudah di tebak. Kang Abik melakukan terobosan baru menjelaskan kaidah-kaidah fikih melalui
novel. SALUT!" - K,H. MIFDHAL MUTHAHHAR,Lc., Ketua IKAD dan Pengasuh Pesantren Terpadu Al Hikmah, Boyolali.
Kepiawaian Kang Abik menulis setara dengan HAMKA, Kuntowijoyo, dan bahkan menyamai Gibran." - Abidin Nurdin, Mahasiswa PAsca Sarjana IAIN AR Raniry, Aceh
"Sebenarnya saya adalah orang yang paling anti membaca novel. Namun setelah bertemu dengan novel-novelnya Kang Abik saya benar-benar ketagihan" - Aidhil A; Penggemar Kang Abik di hongkong.
>> Pudarnya Pesona Cleopatra
Penulis Novel Best Seller "Ayat-ayat Cinta"
Novel Psikologi Islami Pembangun Jiwa
Subhanallah, mengikuti dua novel mini dalam buku ini hatiku serasa teraduk-aduk. Ada cekam keharuan yang mendalam. Ada rindu dendam cinta suci karena illahi. Ada senyum kebahagiaan sejati. Semua berkelebat, gerimis, aku dibuatnya. Ah, Raihana, andai kau Cleopatra....!
Sirsaeba Alafsana,
Penulis buku "Kado Ulang Tahun Kekasihku "
Tak terasa air mataku mengalir, dadaku sesak oleh rasa haru yang luar biasa. Tangisku meledak. Dalam isak tangisku semua kebaikan Raihana selama ini terbayang. Wajahnya yang teduh dan baby face, pengorbanan dan pengabdiannya yang tiada putusnya, suaranya yang lembut, tangisnya mengalirkan perasaan haru dan cinta. Ya cinta itu datang dalam keharuanku. Dalam keharuan terasa ada hawa sejuk turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku. Seketika itu, pesona kecantikan Cleopatra memudar......
Segera kukejar waktu untuk membagi cintaku oada Raihana. Membagi rinduku yang tiba-tiba memenuhi rongga dada. Air mataku berderai-derai. Kukebut kendaraanku. Kupacu kencang diiringi derai air mata yang tiada henti menetes di jalanan. Aku tak peduli. Aku ingin segera sampai dan melupakan semua rasa cinta ini padanya. Padanya yang berhati mulia. Begitu sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak. Kutahan dengan mengambil nafas panjang dan mengusap air mata. Melihat kedatanganku ibu mertua serta merta memelukku dan menangis tersedu-sedu. Aku jadi heran dan ikut menangis.
" Mana Raihana, Bu ?"
Ibu mertua hanya menangis dan menangis. Aku terus bertanya apa sebenarnya yang terjadi.
" Istrimu, Raihana istrimu dan anakmu yang dikandungnya ! "
" Ada apa dengan dia ! "
" Dia.......
"Penulis novel ini berhasil menggambarkan latar (setting) sosial-budaya Timur Tengah dengan sangat hidup tanpa harus memakai istilah-istilah Arab. Bahasanya yang mengalir, karakterisasi tokoh-tokohnya yang begitu kuat, dan gambaran latarnya yang begitu hidup, membuat kisah dalam novel ini terasa benar-benar terjadi. Ini contoh novel karya penulis muda yang sangat bagus!"
-- AHMADUN YOSI HERFANDA, Sastrawan dan Redaktur Budaya Republika
"Jarang ada buku seperti ini. Saya tidak yakin akan ada novel serupa dari penulis muda Indonesia lainnya saat ini bahkan mungkin hingga beberapa puluh tahun ke depan. Begitu menyentuh. Begitu dalam. Dan begitu dewasa!"
--MOHAMMAD FAUZIL ADHIM, Psikolog dan Penulis Buku-buku Best Seller
"Jika Naguib Mahfuz menulis Mesir dari pandangan orang Mesir, maka Mesir kali ini ditulis dalam pandangan orang Indonesia. Novel ini ditulis oleh orang Indonesia yang paham betul seluk-beluk negeri itu, hingga ke detail-detail yang paling kecil. Ia hidup, berbaur dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari lalu menyerap spirit dan pengetahuan darinya, dan dituangkan dengan sepenuh hati dalam bentuk novel kaya. Ditulis dengan bahasa yang lancar, dengan tokoh-tokoh yang 'hidup' dan berkelebatan dalam berbagai karakter. Membaca novel ini seperti membuka cermin cakrawala yang terbuka..."
-- JONI ARIADINATA, Cerpenis, Redaktur Jurnal Cerpen Indonesia
"Novel yang tidak klise dan tak terduga pada setiap babnya. Habiburrahman El Shirazy dengan sangat meyakinkan mengajak kita menyelusuri lekuk Mesir yang eksotis itu, tanpa lelah. Tak sampai di situ, Ayat Ayat Cinta mengajak kita untuk lebih jernih, lebih cerdas dalam memahami cakrawala keislaman, kehidupan dan juga cinta."
-- HELVY TIANA ROSA, Ketua Umum Forum Lingkar Pena
"Membaca Ayat Ayat Cinta ini membuat angan kita melayang-layang ke negeri seribu menara dan merasakan 'pelangi' akhlak yang menghiasi pesona-pesonanya. Sungguh sebuah cerita yang layak dibaca dan disosialisasikan pada para pemburu bacaan popular yang sudah tidak mengindahkan akhlak sebagai menuutamanya, agar dunia bacaan kita terhiasi karya-karya yang 'membangun'."
-- RATIH SANGARWATI, Artis dan Peragawati
"Membaca novel ini, nutrisi cinta seakan mengalir memenuhi jiwa. Dan pikiran kiat terpenuhi oleh berbagai pengetahuan dan wawasan. Inilah karya fiksi yang tidak 'mengelabui'. Bagus sekali."
-- ANNA R. NAWANING, Cerpenis dan Penulis Sastra Islami.
"Sangat romantis dan humanis! Novel ini saya rasakan begitu kuat dalam ajaran, perasaan, dan penokohannya. Luar biasa, hati saya gerimis selesai membacanya!"
-- HAMIZAR "BAZARVIO" RIDWAN, Sastrawan dan Wartawan Pontianak Post
>> Dalam Mihrab Cinta ( Novelet Pembangun Jiwa )
Siang itu Pesantren Al Furqon yang terletak di daerah Pagum Kediri, Jawa Timur geger. Pengurus Bagian Keamanan menyeret seorang santri yang diyakini mencuri. Santri itu mengaduh dan minta ampun.
"Ampun, tolong jangan pukul saya. Saya tidak mencuri" Santri yang mukanya sudah berdarah-darah itu mengiba.
"Ayo mengaku. Kalau tidak kupecahkan kepalamu !" Teriak seorang santri berkopiah hitam dengan wajah sangat geram.
"Sungguh, bukan saya pelakunya." Si Rambut Gondrong itu tetap tidak mau mengaku.Serta merta dua bogem melayang ke wajahnya." Nih rasain pencuri !" teriak Ketua Bagian Keamanan yang turut melayangkan pukulan. Si Rambut Gondrong mengaduh lalu pingsan.
Menjelang Ashar, Si Rambut Gondrong siuman. Ia dikunci di gudang pesantren yang dijaga beberapa santri. Kedua tangan dan kakinya terikat. Airmatanta meleleh.Ia meratapi nasibnya. Seluruh tubuhnya sakit.Ia merasa kematian telah berada di depan mata.
Di luar gudang para santri ramai berkumpul. Mereka meneriakkan kemarahan dan kegeraman.
"Maling jangan diberi ampun !"
"Hajar saja maling gondrong itu sampai mampus !"
"Wong maling kok ngaku-ngaku santri. Ini kurang ajar. Tak bisa diampuni !"
Ia menangis mendengar semua itu. Sepuluh menit kemudian pintu gudang terbuka. Ia sangat ketakutan. Tanpa ia sadari ia kencing di celana karena saking takutnya. Para santri yang didera kemarahan meluap hendak menerobos masuk. Tapi lurah Pondok menahan mereka dengan sekuat tenaga.Pak Kiai, pengasuh pesantren masuk dengan wajah dingin.
>> Di Atas Sajadah Cinta
Sebuah usaha yang genial untuk menghimpunkan kisah-kisah yang bermuatan nilai Alqur'an dan As-sunnah dalam bahasa fiksi, bahasa kehidupan sehari-hari, yang dengan itu orang tidak lagi merasa rumit belajar dan mengamalkan Islam. Demikianlah, Habiburrahman telah menghimpunnya untuk Anda dengan bahasa yang indah dan menyentuh hati.
Semoga kisah-kisah ini menggerakkan Anda menuju kebaikan selalu.
-- Izzatul Jannah, Penggiat Forum Lingkar Pena
>> Ketika Cinta Berbuah Surga
”...anakku sudah saatnya kau mencari teman sejati yang setia dalam suka dan duka. Teman baik, yang membantumu untuk menjadi orang baik. Teman sejati yang bisa kau ajak bercinta untuk surga.”
Said tersentak mendengar perkataan ayahnya.
”Apa maksud ayah degan teman yang bisa diajak bercinta untuk surga?”tanyanya dengan nada penasaran.
”dia adalah teman sejati yang benar – benar mau berteman denganmu bukan karena derajatmu, tetapi kemurnian cinta itu sendiri, yang tercipta dari keihlasan hati. Dia mencintaimu karena Allah. Dengan dasar itu, kau pun bisa mencintainya dengan penuh keikhlasan; karena Allah cinta kalian akan melahirkan kekuatan dahsyat yanga membawa manfaat
Buku ini mengisahkan tentang berbagai kisah menarik tentang sahabat Rasulullah SAW dulu. Karya dari penulis best seller Ayat-ayat Cinta ini membeberkan bahwa cerita-cerita tersebut diambil dari hadits dan ayat-ayat yang termaktub dalam Al-Quran
>> Ketika Cinta Bertasbih # 2
"Novel Ketika Cinta Bertasbih ini seolah menjadi setitik cahaya di tengah rasa pesimisme anak muda negeri ini untuk teguh memegang prinsip-prinsip Islami dalam kehidupan mereka. Dengan bahasa yang lembut dan memikat, penulis mengajak kita semua untuk banyak merenung, dan kembali melihat betapa indahnya hidup di bawah naungan Al-Qur'an."
>> Ketika Cinta Bertasbih #1
HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY adalah sarjana Al Azhar University Cairo. Founder dan Pengasuh Utama Pesantren Karya dan Wirausaha BASMALA INDONESIA, yang berkedudukan di Semarang, Jawa Tengah. Ia dikenal secara nasional sebagai dai, novelis,dan penyair.
Beberapa penghargaan bergengsi berhasil diraih nya, antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005, dan IBF Award 2006. Tak jarang ia diundang untuk berbicara di forum-forum nasional maupun internasional, baik dalam kapasitasnya sebagai dai, novelis, maupun penyair. Seperti di Cairo, Kuala lumpur, Hongkong, dan lain-lain.
Karya-karyanya selalu dinanti khalayak karena dinilai membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi. Di antara karya-karya yang telah beredar dipasar adalah Ayat Ayat Cinta(novel fenomenal yang akan dilayarlebarkan, 2004), Pudarnya Pesona Cleopatra (novelet, 2004), Di Atas Sajadah Cinta(kumpulan kisah teladan yang telah disinetronkan di Trans TV, 2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (kumpulan kisah teladan, 2005), Dalam Mihrab Cinta (novelet,2007).
Karyanya yang siap dirampungkan: Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening dan Bulan Madu di Yarusalem.
"Selain mengajak untuk menyucikan jiwa, dwilogi Ketika Cinta Bertasbih ini menyadarkan apa makna prestasi yang sesungguhnya. Novel yang dasyat dan benar-benar berbeda!" - ISHAK IBRAHIM HASAN,M.A., Sasteawan dan Anggota DPRD Kaltim.
'Dwilogi Ketika cinta bertasbih ini tidak sekedar novel romantis,ini juga novel fikih yang ditulis dalam alur cerita yang tak mudah di tebak. Kang Abik melakukan terobosan baru menjelaskan kaidah-kaidah fikih melalui
novel. SALUT!" - K,H. MIFDHAL MUTHAHHAR,Lc., Ketua IKAD dan Pengasuh Pesantren Terpadu Al Hikmah, Boyolali.
Kepiawaian Kang Abik menulis setara dengan HAMKA, Kuntowijoyo, dan bahkan menyamai Gibran." - Abidin Nurdin, Mahasiswa PAsca Sarjana IAIN AR Raniry, Aceh
"Sebenarnya saya adalah orang yang paling anti membaca novel. Namun setelah bertemu dengan novel-novelnya Kang Abik saya benar-benar ketagihan" - Aidhil A; Penggemar Kang Abik di hongkong.
>> Pudarnya Pesona Cleopatra
Penulis Novel Best Seller "Ayat-ayat Cinta"
Novel Psikologi Islami Pembangun Jiwa
Subhanallah, mengikuti dua novel mini dalam buku ini hatiku serasa teraduk-aduk. Ada cekam keharuan yang mendalam. Ada rindu dendam cinta suci karena illahi. Ada senyum kebahagiaan sejati. Semua berkelebat, gerimis, aku dibuatnya. Ah, Raihana, andai kau Cleopatra....!
Sirsaeba Alafsana,
Penulis buku "Kado Ulang Tahun Kekasihku "
Tak terasa air mataku mengalir, dadaku sesak oleh rasa haru yang luar biasa. Tangisku meledak. Dalam isak tangisku semua kebaikan Raihana selama ini terbayang. Wajahnya yang teduh dan baby face, pengorbanan dan pengabdiannya yang tiada putusnya, suaranya yang lembut, tangisnya mengalirkan perasaan haru dan cinta. Ya cinta itu datang dalam keharuanku. Dalam keharuan terasa ada hawa sejuk turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku. Seketika itu, pesona kecantikan Cleopatra memudar......
Segera kukejar waktu untuk membagi cintaku oada Raihana. Membagi rinduku yang tiba-tiba memenuhi rongga dada. Air mataku berderai-derai. Kukebut kendaraanku. Kupacu kencang diiringi derai air mata yang tiada henti menetes di jalanan. Aku tak peduli. Aku ingin segera sampai dan melupakan semua rasa cinta ini padanya. Padanya yang berhati mulia. Begitu sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak. Kutahan dengan mengambil nafas panjang dan mengusap air mata. Melihat kedatanganku ibu mertua serta merta memelukku dan menangis tersedu-sedu. Aku jadi heran dan ikut menangis.
" Mana Raihana, Bu ?"
Ibu mertua hanya menangis dan menangis. Aku terus bertanya apa sebenarnya yang terjadi.
" Istrimu, Raihana istrimu dan anakmu yang dikandungnya ! "
" Ada apa dengan dia ! "
" Dia.......
sumber: http://ceritapelajar-dhel.blogspot.com/2012/11/penulisan-daftar-pustaka-tugas-ke-2_20.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar